Makan adalah kebutuhan dasar yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, seringkali orangtua mengalami masalah saat memberi makan anak balita yang sulit membuka mulut atau bahkan menutup rapat saat diberi makan. Ini bisa menjadi masalah yang membuat frustrasi dan membuat orangtua khawatir akan kesehatan anak. Nah, apa sebenarnya penyebab GTM (gerakan tutup mulut) saat makan pada anak balita? Berikut adalah tiga penyebab umum yang perlu diperhatikan.
- Sensitivitas Oral
Sensitivitas oral adalah kondisi di mana anak merasa tidak nyaman saat makan, biasanya karena rasa makanan yang terlalu kuat atau teksturnya yang terlalu kasar. Anak-anak yang memiliki sensitivitas oral seringkali lebih memilih makanan yang lembut dan halus, seperti puree atau bubur, dan menghindari makanan yang keras atau renyah, seperti kerupuk atau biskuit.
Sensitivitas oral bisa menjadi masalah yang cukup serius jika tidak ditangani dengan benar. Anak-anak dengan sensitivitas oral mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan karena mereka memilih untuk menghindari makanan yang sulit dikunyah atau memiliki rasa yang kuat. Solusinya adalah dengan memberikan makanan yang lembut dan halus terlebih dahulu, kemudian secara perlahan memperkenalkan makanan dengan tekstur yang berbeda.
- Kecemasan dan Stres
Kecemasan dan stres juga dapat menjadi penyebab gerakan tutup mulut saat makan pada anak balita. Anak-anak yang merasa cemas atau stres seringkali kehilangan nafsu makan atau bahkan menolak untuk makan sama sekali. Kecemasan dan stres pada anak balita dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti perubahan rutinitas atau lingkungan, ketidaknyamanan fisik, atau situasi rumah yang tidak stabil.
Orangtua dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres pada anak dengan menciptakan lingkungan yang stabil dan menyenangkan di sekitar makanan. Misalnya, dengan memperkenalkan makanan baru dalam suasana yang menyenangkan dan santai, atau dengan membiarkan anak terlibat dalam persiapan makanan.
- Kebosanan
Anak-anak balita yang merasa bosan dengan makanan yang sama setiap hari mungkin juga menunjukkan gerakan tutup mulut saat makan. Anak-anak balita membutuhkan variasi dalam makanan mereka untuk merangsang nafsu makan dan menjaga kesehatan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperkenalkan makanan baru dan variasi pada menu anak secara teratur.
Namun, perlu diingat bahwa perubahan harus dilakukan secara bertahap dan dengan hati-hati. Orangtua harus memperkenalkan satu jenis makanan baru pada satu waktu dan memastikan bahwa anak benar-benar menyukainya sebelum menambahkan variasi lainnya. Selain itu, orangtua juga dapat membuat makanan menjadi lebih menarik dengan cara menambahkan garnish atau membuat bentuk makanan yang lucu dan menghibur.
Mengetahui penyebab gerakan tutup mulut saat makan pada anak balita dapat membantu orangtua mengatasi masalah ini dengan lebih efektif. Namun, selain memperhatikan penyebab, orangtua juga perlu memperhatikan cara memberi makan anak.